KSGK-SEKSI
KSGK lagi ngapain? Begitu beberapa teman bertanya via pesan di BB messenger, e-mail, maupun inbox FB. Nah, ini dia jawabannya:
KSGK sekarang sedang mencoba membentuk peer group di dua sekolah menengah pertama di Surabaya, yaitu SMP Negeri 1 dan SMP St. Carolus. Dasar pemikirannya seperti ini, remaja lebih nyaman ngobrol kepada temen sebayanya. Apalagi kalau bicara masalah seksualitas. Orangtua, menurut mereka kurang asik diajak ngobrol, menganggap seks sebagai sesuatu yang tdk pantas untuk diomongkan, lebih sering menyalahkan kalo diajak curhat, serta marah-marah terus.
Sementara orang tua yang sadar bahwa mereka perlu membicarakan masalah seksualitas dengan anak,kebingungan cara dan waktu yang tepat untuk bicara.Mereka pun gak punya pengalaman soal itu. Orangtua-orangtua sebelum mereka juga memiliki pendapat yang sama, bahwa seksualitas tabu untuk dibicarakan dan berharap anak-anak akan "tahu dengan sendirinya." Alhasil, teman-temanlah tempat mereka mencari tahu, padahal pengetahuan teman-temannya relatif sama saja dengan pengetahuan mereka, lebih banyak yang diakses dari video porno, berita TV, majalah, koran yang masih perlu dipertanyakan perspektifnya. Sehingga setiap remaja sebenarnya adalah "konselor" yang lebih dipercaya bagi teman-temannya. Mengapa tidak kita coba menularkan perspektif saja dan membiarkan mekanisme penyebaran informasi dengan cara yang sudah terbentuk di antara mereka?
Dengan dasar pemikiran tersebut KSGK mencoba membentuk program SEKSI (Sekolah Peduli Kesehatan
Seksual dan Reproduksi Siswa). dari program ini diharapkan akan ada outcome berupa 20 (duapuluh) siswa SEKSI yang menjadi agen
perubahan di lingkungan sekolah, dengan output berupa guru dan orangtua yang peduli terhadap Kesehatan
Seksual dan Reproduksi Siswa. Prinsip utama yang menjadi dasar program-program KSGK adalah right, respect, dignity, dan equality
Adapun tujuannya adalah membangun rintisisan sekolah yang peduli terhadap
kesehatan seksual dan
reproduksi siswanya. Program ini berdurasi satu tahun, mulai Nopember 2012-Oktober 2013. Aktivitas
program ini terbagi menjadi tiga jenis kegiatan: pertama adalah penguatan perspektif melalui pelatihan dan
diskusi rutin, kedua, peningkatan skill kemampuan mendengarkan untuk menanggapi secara tepat curhatan
teman serta ketiga, berlatih untuk menyuarakan permasalahan tersebut pada figur otoritas yang berada pada
support sistem mereka yaitu orangtua dan guru sebagai pembuat kebijakan dan penyedia fasilitas lanjutan.
Dengan demikian, kepedulian mereka terhadap lingkungan akan terasah sejak dini sekaligus berlatih
advokasi dengan menyuarakan kepentingan remaja di dekatnya.
Saat ini kita memulai dengan 42 siswa di dua sekolah, diharapkan program ini akan bisa diterapkan di lebih
banyak sekolah yang ada. Untuk sementara program berjalan, sumber dana dari kegiatan ini adalah
Universitas Surabaya serta Kas Internal KSGK. KSGK membuka kerja sama yang seluas-luasnya
baik berupa penyediaan resource materi maupun non materi dengan pihak-pihak yang memiliki kepedulian
terhadap permasalahan remaja, institusi pemerintah maupun non pemerintah, dengan prinsip kerjasama yang
saling menghormati, transparant dan menjunjung tinggi kesetaraan.
VIVA REMAJA INDONESIA!
#mazdafiah
#mazdafiah