HER STORY: LESBIAN MENULIS

23.18 0 Comments A+ a-



Tulisan yang mengungkapkan kehidupan lesbian masih sangat jarang ditemui. Jika masih dlam bentuk fiksi dan seringkali ditulis oleh mereka yang memiliki orientasi seksual hetero yang membawa pesan yang merugikan kelompok lesbian, seperti misalnya: penekanan kembali bahwa menjadi lesbian adalah sesuatu yang secara sosial tidak bisa diterima dan secara agama dianggap sebagai dosa; kelesbianan seseorang bisa diubah, dibawa ke jalan yang benar dan disembuhkan.

Beberapa tulisan lain menggambarkan kehidupan lesbian sebagai sebuah gaya hidup yang berpotensi merusak tatanan norma yang ada, kemudian bereaksi dalam panic mode terhadap tumbuhnya gerakan lebian dalam bentuk tulisan-tulisan anti-lesbian di media.  Artikel-artikel tersebut cenderung menggunakan istilah-istilah yang dapat menimbulkan kebencian dan memicu diskriminasi serta kekerasan terhadap lesbian. 

Cerita-cerita tentang lesbian yang sedikit lebih populer (sebagai contoh, novel karya Herlinatien, Garis Tepi Seorang Lesbian) masih memfokuskan pada pengungkapan rasa bersalah pada karakter lesbian dan kemudian berakhir pada keputusan yang menunjukkan sikap menyerah pada ketentuan sosial yang ada, yaitu, mengubah orientasi seksual lesbian menjadi heteroseksual, sesuatu yang hampir tidak mungkin dilakukan lesbian tanpa adanya konflik psikologis yang hebat. Konflik terkait pro-kontra orientasi seksual lesbian pada individu dan masyarakat masih menjadi bahan sorotan, seolah hanya orientasi sekslah yang penting dalam kehidupan mereka

Sebaliknya, tulisan-tulisan tentang lesbian jarang mengangkat kehidupan lesbian dengan semua dimensinya, bahwa lesbian itu adalah juga berperan sebagai seorang anak, teman, murid sekolah, mahasiswa, professional, aktivis gereja, mesjid, seorang yang percaya pada keberadaan Tuhan dan ingin diterima apa adanya, apapun orientasi seksualnya.

Kecewa dengan adanya literatur dan berita-berita yang ada mengenai kehidupan lesbian, pada penelitian berbasis komunitas yang kami laksanan sebelumnya (“To Support Activism: Building Communication among Lesbian Community in Surabaya”)bekerjasama dengan Riek Stientra Foundation dan Kartini Network, kami mengadakan kelas menulis bersama komunitas lesbian di Surabaya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperbanyak tulisan tentang kehidupan lesbian yang ditulis oleh mereka dengan perspektif mereka sendiri, dengan mengusung prinsip hak asasi manusia dan keberagaman.    
Jadilah kami berkumpul sekali dalam dua minggu, berdiskusi mengenai teknik menulis dan berlatih bersama. Selain itu, kami membangun kesadaran akan prinsip-prinsip hak asasi manusia, dan bagaimana melihat issu-issu aktual yang terjadi dengan perspektif tersebut. Belasan tulisan lahir dari kegiatan tersebut. Beberapa diantaranya kemudian turut dilombakan dalam “Lomba Menulis KSGK-Dipayoni” yang diadakan pada Nopember 2010 yang juga merupakan bagian dari penelitian tersebut.

Buku ini terbit atas kerjasama KSGK dan Dipayoni serta funding dari HIVOS Asia Tenggara, dengan Wulan dan Siti dari KSGK sebagai editornya. 

Dalam buku ini terdapat 13 cerita dan 1 puisi, yaitu:
         
     Namaku Daniel
  Kisah ini bercerita tentang Daniel yang sudah sampai pada titik jenuh memendam identitas kelesbianannya dari keluarga. Setelah tergabung dalam organisasi lesbian dan memiliki pasangan yang serius, akhirnya ia erani menanggung risiko untuk terbuka sebagai pasangan lesbian kepada keluarganya
    
    Bingkisan Hati
Cerita ini mengisahkan tentang seorang remaja dalam pencarian jatidirinya sebagai lesbian, kesadarannya tentang risiko terbukanya identitasnya sebagai lesbian. Meski dia merasakan bahwa tidak ada penolakan yang berarti dari lingkungan teman-teman di kampus terkait identitas seksualnya, namun ia masih bingung bagaimana harus terbuka pada kedua orang tuanya.

Sepasang sepatu mungil: Empat Buah Tanda Cinta
Bagaimana jika lesbian jatuh cinta? Cerita ini mengisahkan tentang lesbian yang jatuh cinta dan usahanya untuk menyenangkan pacarnya dengan sepatu anjing hasil karyanya sendiri.

Joe tentang Joe
Cerita ini berkisah tentang lesbian yang berprestasi tidak hanya di tingkat daerah tapi juga di tingkat Nasional. Meski di lingkungan tempat dia berkarier seperti atlet diterima dengan baik, namun ia mengalami penolakan dari keluarga tempat dia bergantung hidup. Mengalami pelecehan seksual di saat remaja, kemudian cedera dan dilupakan oleh tempat ia berprestasi serta cedera yang harus ditanggungnya dari olah raga yang dia geluti adalah bagian dari kehidupan yang harus dia tanggungkan sendirian.

 Penjara Keluarga
Bagaimana lesbian melihat sebuah institusi keluarga? Kewajiban untuk meneruskan keturunan dengan melakukan perkawinan secara heteroseksual adalah beban tersendiri bagi lesbian. Perkawinan tidak hanya sebagai penyatuan sepasang individu untuk membentuk keluarga dan melestarikan keturunan, namun lebih jauh dari itu adalah sebuah status sosial bagi keluarga besar yang disatukan, sebuah transaksi bagi dua keluarga asal yang hendak disatukan.

Risalah Hati
Risalah hati ini bercerita tentang pencarian jati diri seorang lesbian remaja dan segala macam gundahnya sebagai lesbian, sekaligus kekasih, bagian dari keluarga, di tengah-tengah kesibukannya sebagai aktivis kampus dan aktivis lebian.

SMS Terakhir
Cerita ini adlah cerita tentang sequence kecil pada kehidupan lesbian, dimana ia harus memutuskan hubungan dengan teman karena teman tersebut mengetahui jati dirinya sebagai lesbian. Penolakan untuk menjadi seorang sahabat karena kecurigaan bahwa ia akan mengajak teman tersebut menjadi lesbian adalah penyebabnya.

Anisa
Seseorang mungkin tidak pernah menyadari bahwa ia adalah seorang lesbian hingga ia berrelasi dengan lesbian. Penulis merasa telah diteguhkan identitasnya sebagai lesbian dari relasinya dengan teman satu kamarnya di kos-kosan. Cinta mereka tumbuh dengan indahnya dan relasi mereka berjalan dengan baik hingga suatu hari seorang laki-laki hadir dalam kehidupan pacarnya dan membuat relasi mereka harus berakhir. Kepercayaan bahwa menjadi lesbian adalah sesuatu yang salah membuatnya terpaksa merelakan kekasihnya pergi.

 Oh... No...
Ada banyak lesbian yang memiliki kekuatiran bahwa kelesbianan mereka akan dimiliki pula oleh orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan mereka. Cerita ini berkisah tentang kecemasan seorang tante pada hubungan keponakannya dengan teman perempuan keponakannya tersebut.

I Love You, Mom. I love You, Dad
Lesbian memiliki kesadaran bahwa dirinya adalah “masalah” bagi keluarganya. Cerita ini mengisahkan perjuangan seorang anak yang ingin dicintai oleh kedua orang tuanya. Penerimaan ibunya dan kakak-kakaknya terhadap orientasi seks yang dimilikinya menjadi support baginya untuk meraih sukses dan membanggakan kedua orang tua serta keluarganya.

Sebuah Pengorbanan
Lesbian paham betul, bahwa coming out membawa konsekuensi-konsekuensi yang tidak mengenakkan, sehingga banyak dari mereka yang memilih untuk tetep closetted. Namun demikian, ada harga mahal yang mesti dibayar dengan pilihan tersebut, termasuk kehilangan kekasih lesbiannya.

Andai Kau Mengerti
Cerita ini berkisah tentang pengalaman lesbian terlepas dari problematika identitas seksualnya. Sebagai lesbian, mereka berbagi pengalaman sebagai sesama perempuan. Keinginan untuk memiliki anak, prinsip pro-life juga dimiliki oleh seorang lesbian. Namun demikian mesti disikapisecara hati-hati terhadap prinsip pro-life dan keyakinan bahwa keinginan memiliki anak yang dianggap sebagai naluri perempuan, dalam cerita ini. Karena dalam beberapa hal, prinsip tersebut bisa menghantam balik para lesbian.

Konferensi ILGA dalam Ingatan Saya
Bagaimana seorang aktivis lesbian merekam peristiwa pembubaran konferensi ILGA di Surabaya? Bagaimana kisah-kisah kecil di balik pengevakuasian para peserta konferensi dari peristiwa tersebut? Semua terekam dalam cerita ini.

Sekarang Saatnya
Berbeda dengan tulisan lainnya, tulisan ini adalah sebuah puisi dari cerita pertama yang dipisah. Puisi ini mengisahkan tentang kejenuhan seorang lesbian dengan situasi yang ada dan keinginan untuk berontak saat itu juga.

KSGK memberikan apresiasi yang tak terhingga kepada mereka yang telah dengan senang hati berbagi kisah dan menuliskan secuil kisah hidupnya untuk dibaca orang lain bahkan pada episode kehidupan yang paling menyakitkan sekalipun. Mudah-mudahan buku ini membawa kebaikan bagi pergerakan lesbian di Indonesia.

#mazdafiah