KSGK GO TO SCHOOL
Setelah setahun sebelumnya KSGK mendapat undangan dari Sekolah LABSCHOOL Surabaya, untuk bermain-main dan belajar "Menyayangi Tubuh Kita dan Mengenal Pubertas" sekaligus ngobrol bareng orangtua siswa terkait "Mengkomunikasikan Topik Seksualitas dengan Anak." KSGK kembali ke Sekolah Nasional Ciputra di daerah Surabaya Barat.Di kedua sekolah tersebut, KSGK mengenalkan tubuh yang bermacam-macam bentuk. Bahwa tubuh manusia unik, tidak seperti selama ini yang terlihat seragam seperti yang dipopulerkan oleh media: langsing, putih, mata lebar, hidung mancung, rambut lurus, Barbie-like, Kenny-like, dll. Tubuh yang ada di media tidak seberagam yang ada di dunia nyata. Tubuh manAusia sangat beragam and the are all fine. Keberhargaaan, kehebatan manusia tidak bisa dipandang hanya dari bentuk tubuhnya, rupa kulitnya, atau mancung hidungnya. Potensi manusia sangat beragam yang kalau diasah demi kebaikan kemanusiaanlah yang membuat manusia itu memiliki dignity, dan bisa hidup bermartabat.
Di sekolah Ciputra, selain mengobrolkan masalah cara menyayangi tubuh dan mengenal pubertas, KSGK juga membahas masalah bullying. Seperti halnya phenomena bullying yang terjadi di tempat-tempat lain, hampir setia[ anak pernah menjadi korban sekaligus pelaku bullying. hampir semua pernah merasakan dampak negatif bullying namun tidak tahu bagaimana cara menghentikannya. Hanya sedikit saja anak-anak kita yang memiliki keberanian untuk membela temannya yang menjadi korban bullying, selebihnya tidak tahu apa yang harus diperbuat. Melapor kepada orang dewasa bukanlah pilihan yang baik bagi mereka mengingat tekanan sosial yang kuat, seperti dianggap sebagai anak yang "suka mengadu," selain adanya gap yang lebar anatar anak-anak dan orang dewasa di sekelilingnya.
Posisi mereka menjadi semakin terdesak ketika orang dewasa turut menjadi pelaku bullying. Tak ada jalan lain bagi mereka untuk bisa survived terhadap bullying kecuali turut serta menjadi pelaku karena hanya itu cara yang mereka tahu untuk mengungkapkan penolakan menjadi korban. Alhasil, perilaku bullying akan terus berlanjut. KSGK berusaha menunjukkan bahwa dunia yang ramah tanpa menyuburkan perilaku bullying bisa dimulai dari kita sendiri dengan tidak melakukannya. Mata rantai bullying bisa diputus sekarang juga secara bersama-sama.
KSGK mengucapkan apresiasi pada kedua sekolah ini karena telah menjadi pelopor pentingnya pemberian pendidikan seksualitas usia dini pada anak-anak kita. Mudah-mudahan anak-anak Indonesia tumbuh menjadi individu-individu yang lebih bertanggung jawab di masa yang akan datang.
#mazdafiah