STOP PELECEHAN SEKSUAL DI PERGURUAN TINGGI
Seorang teman (laki-laki) pernah bertanya:X:" Lho kenapa cuma suit2 cewek aja dipermasalahkan? Kan ngga sampe megang?"
A:"Ngga bisa, bagaimanapun itu bikin yang disuitin ngga nyaman kan"
X:"Tapi mereka kan masih normal, suit-suit ke cewek, coba kalau cowok itu
kan baru nakutin. Aku bahkan pernah gini (mengisyaratkan pernah
melecehkan dengan memegang bagian tubuh wanita tanpa ketahuan)"
Entah dia merasa bangga pernah melakukan hal tersebut atau mau menyampaikan bahwa pelecehan (asal tidak ketahuan) itu normal karena itu insting alamiah lelaki.
Semuanya terutama kaum lelaki, ini lho definisi pelecehan seksual menurut Komnas Perempuan:
"Pelecehan seksual merujuk pada tindakan bernuansa seksual yang disampaikan melalui kontak fisik maupun non-fisik yang menyasar pada bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang termasuk menggunakan siulan, main mata, komentar atau ucapan bernuansa seksual, mempertunjukkan materi-materi pornografi dan keinginan seksual, colekan atau sentuhan dibagian tubuh, gerakan atau isyarat yang bersifat seksual, sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung, merasa direndahkan martabatnya, dan mungkin sampai menyebabkan masalah kesehatan dan keselamatan" (Komnas Perempuan, 2009).
Wow, banyak kan? Bisa jadi kita laki-laki maupun perempuan pernah menjadi pelakunya. Jika tidak, ya bagus, tapi bagaimana jika iya?
MALU, MENYESAL, DAN TENTU SAJA BERUBAH. LEBIH BAIK DARI PELAKU MENJADI PENOLAK DARIPADA PERNAH MELAKUKAN TETAPI DIAM SAJA
Banyak cara untuk memperjuangkan berkurangnya pelecehan seksual, bisa dengan:
Bersamaan dengan itu, kami anggota Kelompok Studi Gender dan Kesehatan Universitas Surabaya (UBAYA) sedang mengadakan gerakan dengan tema "Kampus Bebas Pelecehan Seksual". Sebagai langkah awal, kami melakukan pencarian data terkait kejadian pelecehan di daerah kampus-kampus Surabaya :D. Karena itu, kita membutuhkan teman-teman mahasiswa/i, dosen maupun karyawan kampus DOMISILI SURABAYA yang tahu maupun pernah mengalami kejadian pelecehan seksual untuk megisi link dibawah ini:
tinyurl.com/KampusBebasPelecehan
Data yang telah kami dapatkan bakal kami gunakan baik-baik untuk melaksanakan gerakan ini, dan kami jamin 100% kerasahiannya (FYI, yang pegang data anak psikologi lho, kode etik nomer 1 kami adalah KERAHASIAAN KLIEN, jadi tenang aja).
Laki-laki, perempuan, keduanya dapat menjadi korban dan pelaku di saat yang bersamaan. Mau sadar atau tidak, pilihan ada di tangan kita.Jadi tunggu apalagi guys? Ayo isi kuisioner ini jika kamu memenuhi kriteria dan bantu sebarkan tulisan ini untuk Surabaya yang lebih maju kedepannya, terutama dalam hal moral dan integritas
Semoga melalui tulisan dan gerakan ini, kehidupan kampus terutama di Surabaya yang bebas pelecehan dan kekerasan bisa pelan-pelan diwujudkan.
Terima kasih perhatiannya, selamat membawa perjuangan dan perubahan!
Hormat kami
Para Anggota KSGK dan relawan
Entah dia merasa bangga pernah melakukan hal tersebut atau mau menyampaikan bahwa pelecehan (asal tidak ketahuan) itu normal karena itu insting alamiah lelaki.
Semuanya terutama kaum lelaki, ini lho definisi pelecehan seksual menurut Komnas Perempuan:
"Pelecehan seksual merujuk pada tindakan bernuansa seksual yang disampaikan melalui kontak fisik maupun non-fisik yang menyasar pada bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang termasuk menggunakan siulan, main mata, komentar atau ucapan bernuansa seksual, mempertunjukkan materi-materi pornografi dan keinginan seksual, colekan atau sentuhan dibagian tubuh, gerakan atau isyarat yang bersifat seksual, sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung, merasa direndahkan martabatnya, dan mungkin sampai menyebabkan masalah kesehatan dan keselamatan" (Komnas Perempuan, 2009).
Wow, banyak kan? Bisa jadi kita laki-laki maupun perempuan pernah menjadi pelakunya. Jika tidak, ya bagus, tapi bagaimana jika iya?
MALU, MENYESAL, DAN TENTU SAJA BERUBAH. LEBIH BAIK DARI PELAKU MENJADI PENOLAK DARIPADA PERNAH MELAKUKAN TETAPI DIAM SAJA
Banyak cara untuk memperjuangkan berkurangnya pelecehan seksual, bisa dengan:
- Berhenti suit-suit (laki-laki maupun perempuan).
- Memuji laki-laki maupun perempuan dengan pemilihan kata yang tepat, sopan, mempertimbangkan situasi, dan tidak seronok.
- Tidak menyebarkan dan menertawakan guyonan-guyonan yang berbau pornografi sembarangan.
- Kamu cowok bukan sih? Dasar cewek, banci, pakai rok aja sana dan kata-kata lainnya. Ya, kita sering ngga sadar kalau ini juga pelecehan seksual. Sebenarnya banyak cara baik yg bisa kita lakukan untuk mengingatkan orang tanpa menyinggung jenis kelamin kan? :) Ayo tinggalkan kata-kata itu.
- Sentuhan fisik ke orang sekitar yang sesuai batas dan persetujuan.
- Dan masih banyak lagi :)
Bersamaan dengan itu, kami anggota Kelompok Studi Gender dan Kesehatan Universitas Surabaya (UBAYA) sedang mengadakan gerakan dengan tema "Kampus Bebas Pelecehan Seksual". Sebagai langkah awal, kami melakukan pencarian data terkait kejadian pelecehan di daerah kampus-kampus Surabaya :D. Karena itu, kita membutuhkan teman-teman mahasiswa/i, dosen maupun karyawan kampus DOMISILI SURABAYA yang tahu maupun pernah mengalami kejadian pelecehan seksual untuk megisi link dibawah ini:
tinyurl.com/KampusBebasPelecehan
Data yang telah kami dapatkan bakal kami gunakan baik-baik untuk melaksanakan gerakan ini, dan kami jamin 100% kerasahiannya (FYI, yang pegang data anak psikologi lho, kode etik nomer 1 kami adalah KERAHASIAAN KLIEN, jadi tenang aja).
Laki-laki, perempuan, keduanya dapat menjadi korban dan pelaku di saat yang bersamaan. Mau sadar atau tidak, pilihan ada di tangan kita.Jadi tunggu apalagi guys? Ayo isi kuisioner ini jika kamu memenuhi kriteria dan bantu sebarkan tulisan ini untuk Surabaya yang lebih maju kedepannya, terutama dalam hal moral dan integritas
Semoga melalui tulisan dan gerakan ini, kehidupan kampus terutama di Surabaya yang bebas pelecehan dan kekerasan bisa pelan-pelan diwujudkan.
Terima kasih perhatiannya, selamat membawa perjuangan dan perubahan!
Hormat kami
Para Anggota KSGK dan relawan