Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

TRAINING SEKSUALITAS VI 2015

HOT!!!!
Teman-teman remaja,

Sekali lagi, KSGK bakal mengadakan Training Seksualitas  untuk orang muda.
Kali ini kurikulumnya lebih muda dan lebih fun!

Dalam Training ini kita akan memahami tema besar berikut:
1. Siapa Diri Kita?
2. Bagaimana kita membangun relasi dengan orang lain (orangtua, teman, maupun pacar)?
3. Seksualitas ternyata tidak hanya masalah Seks, tapi juga politik dan budaya. Bagaimana bisa
    demikian?

Berbeda dari training-training sebelumnya, training yang sekarang ditujukan agar kalian bisa sharing dengan adik-adik kalian di SMP maupun SMA setelah training usai.
So, pengetahuan seksualitas ini tidak hanya berguna bagi diri sendiri, tapi juga berguna bagi orang lain.

Tunggu kabar selanjutnya, yaa....


Yukk!! Ikutan Selfie Narasi!!

Hai Guys!!
Kamu semua suka selfie?
Yuk! Jangan hanya selfie aja, tapi juga ceritakan cerita selfie kamu sama kita dan teman-teman yang lain juga.
Selfie yang bisa kamu ceritakan bisa tentang diri sendiri, kamu dengan sahabat kamu, kamu dengan keluarga kamu, kamu dengan pacar, kamu dengan dosen, kamu dengan binatang peliharaan dan benda kesukaanmu, kmu dengan hobimu, dan kamu dengan sejuta impianmu.
Syaratnya, foto ini harus diambil sendiri sama kamu, dan of course juga harus ada kamunya dongzzz (selfie gitu lhooo...).
Bagi kamu yang mau berbagi dengan kamu, jangan lupa untuk mencantumkan nama, umur, dan alamat email kamu.
Jangan lupa juga untuk follow instagram KSGK di @KSGK_Ubaya dan Add Facebooknya KSGK Ubaya.
Bagi kamu dengan selfie dan cerita selfie terbaik akan mendapatkan hadiah menarik dari KSGK.

YOUNG RESEARCHERS COLLABORATIVE RESEARCH PROGRAM Program Riset Kolaboratif peneliti Muda Surabaya

Kelompok Studi Gender dan Kesehatan (KSGK), Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya bekerja sama dengan HIVOS menyelenggarakan Program Riset Kolaboratif untuk para Peneliti Muda terkait topik
LGBTIQ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Interseks). Aktifitas Program ini meliputi:

1. Tahap Seleksi.
Syarat untuk mengikuti seleksi ini adalah:
• Mahasiswa dari berbagai macam disiplin ilmu sosial dan humanity, atau aktivis organisasi LGBTIQ berusia < 30 tahun,
• Tidak homophobic/transphobic.
• Berdomisili di Surabaya.
• Memiliki motivasi yang kuat untuk melakukan penelitian
• Bersedia mengikuti proses penelitian mulai dari tahap persiapan hingga pelaporan
• Mengirimkan CV, form pendaftaran yang telah diisi, beserta kartu mahasiswa yang masih aktif, atau pernyataan keanggotaan organisasi terkait, paling lambat 30 Desember 2013 ke ksgk.ubaya@gmail.com. Formulir bisa diperoleh melalui Contact Persons yang tercantum di halaman ini.

2. Workshop SOGI (Sexual Orientation, Gender and Identity).
Sepuluh calon peneliti yang lolos Tahap Seleksi akan mengikuti Workshop SOGI selama 3 hari yang akan diselenggarakan pada bulan Januari 2014. Workshop ini bertujuan untuk mempertajam perspektif peneliti mengenai issu-issu LGBTIQ.

3. Workshop Metodologi dan penulisan proposal Penelitian
Workshop ini berlangsung selama 3 hari, merupakan workshop lanjutan untuk memberikan bekal metodologis dalam melakukan penelitian lapangan. Materi yang disampaikan meliputi Pendekatan Kuantitatif maupun Kualitatif, dengan metode studi deskritif, kajian narrative, etnografi, studi kasus, maupun analisis teks.

4. Penelitian Lapangan
Penelitian akan berupa 5 mini riset yang berdurasi 6 bulan, dilakukan secara bersama-sama (mahasiswa+aktivis), dengan funding maximum sebesar Rp.3.000.000 (tigajuta rupiah) per riset diberikan kepada peneliti untuk mendanai riset lapangan mereka.

Contact Person
Nur Apriyanti 031-729-230-28
Wulan Widaningrum 085-633-850-60

KELOMPOK STUDI GENDER DAN KESEHATAN (KSGK), FAKULTAS PSIKOLOGI, UNIVERSITAS SURABAYA, RUANG PC. 1.2 JL. RAYA KALIRUNGKUT SURABAYA, TELP. 031-298-1143 FAX. 031-298-1271.
WWW.KSGK-UBAYA.BLOGSPOT.COM FACEBOOK: KSGK UBAYA
EMAIL: ksgk.ubaya@gmail.com atau ksgk@ubaya.ac.id

PROGRAM SEKSI DI SMP 1 SURABAYA: WE SHALL RETURN....

Tidak terasa, ngobrol-ngobrol bareng teman-teman SEKSI dari Spensa sudah mencapai sesi akhir. Ketika kami mengabarkan bahwa diskusi dua mingguan untuk semester ini mesti di-paused dulu, salah satu dari mereka menyatakan kekecewaannya dengan wajah lesu: "Lhoooo kenapa gak ada sesi 1 Juni? Kenapa?" rengek Sara.

Kami menjelaskan bahwa untuk sementara, mereka mesti fokus UAS (Ujian Akhir Sekolah) dulu, merefreshkan diri dengan liburan, kemudian belajar cara mendengarkan yang efektif untuk teman yang sedang curhat permasalahan mereka. Menyadari bahwa kami akan kembali, mereka ceria lagi.

Kelekatan antara mahasiswa SEKSI dengan adik-adiknya pun tak kalah mengharukannya, mereka merasa senang berkumpul dengan adik-adik SMP, kangen kalau lama tidak bisa datang dengan berjibunnya tugas-tugas kuliah atau aktivitas lain. "Duuh maaf teman-teman saya gak bisa ikut ke Spensa karena ada pelatihan di Sanggar [unit kegiatan kampus lainnya-red], padahal saya kangen banget sama adek-adek.... Bener lho, Bu... saya kangen mereka. Gak tahu juga kenapa." Demikan kata Rika Wulan Novitaingtyas, mahasiswa angkatan 2010.

Selain kelekatan emosional, ada yang mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan SEKSI bisa menambah kepercayaan diri mereka untuk menghandle forum, berbicara di depan umum, maupun organising aktivitas pelatihan.

Selama kurun waktu Desember 2012-Mei 2013, kegiatan SEKSI dilakukan dengan metode beragam: bermain, berdiskusi, bermain drama sampai nonton bareng. Topiknya pun macam-macam. Dari mulai mengenal diri sebagai tubuh seksual, gender di sekitar kita, membangun kelompok peduli, relasi yang sehat, cinta dan pacaran, keberagaman orientasi seksual, seks dan pornografi, hingga kekerasan dalam pacaran.

Siswa seksi yang pada awalnya berjumlah 20 orang, mengalami penyeleksian alamiah. Hingga akhir kegiatan diskusi, terdapat sepuluh anak yang benar-benar menunjukkan komitmen serius mereka terhadap kegiatan ini. Hal-hal yang ditengarai membuat kegiatan ini memiliki angka drop-out cukup besar adalah sebagai berikut:
  1. Jadwal yang dialokasikan pada Hari Sabtu yang notabene merupakan hari libur dan hari keluarga bagi mereka.
  2. Hari Sabtu juga berarti hari bangun siang, hingga banyak dari mereka yang bangun kesiangan dan kemudian memutuskan untuk tidak datang karena ada perasaan sungkan jika datang terlambat.
  3. Hari Sabtu bagi Spensa adalah hari ekstra kurikuler, sehingga mengharuskan beberapa teman yang aktif untuk kemudian memilih mana yang lebih diberati. Dan kenyataan bahwa kesadaran akan pentingnya pengetahuan seksualitas dan kesehatan reproduksi masih minim, membuat kegiatan ini tidak menjadi prioritas mereka.
Untuk itu alangkah baiknya apabila program-program seperti ini dan program-program pembentukan karakter lainnya, dimasukkan dalam kurikulum sekolah.Pembentukan karakter tak kalah pentingnya dibanding pembentukan intelektual bagi remaja.

Support dari orang tua dan pihak-pihak terkait sangat diperlukan, mengingat sebelumnya, ada beberapa alasan mengapa program ini agak sulit diterima oleh sekolah. Pertama, kegiatan sekolah yang sudah sangat padat sehingga seolah mengalami kesulitan untuk mengalokasikan waktu. Kedua, terbatasnya resource dari pihak sekolah untuk turut mendampingi siswa melakukan kegiatan. Ketiga, sulitnya berargumentasi dengan pihak diknas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan baru terkait pelaporan di akhir kegiatan.

Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak Spensa, atas kesediannya dan keberaniannya
menjadi sekolah rintisan yang peduli kesehatan seksual dan reproduksi siswa. Semoga sesi-sesi berikutnya berjalan lancar dan program ini bisa dilakukan secara berkesinambungan, untuk bisa sustainable dan dilakukan secara mandiri oleh sekolah nantinya.

VIVA KSGK, VIVA SPENSA.... SEKSI!


#mazdafiah

KSGK-SEKSI

KSGK lagi ngapain? Begitu beberapa teman bertanya via pesan di BB messenger, e-mail, maupun inbox FB. Nah, ini dia jawabannya:

KSGK sekarang sedang mencoba membentuk peer group di dua sekolah menengah pertama di Surabaya, yaitu SMP Negeri 1 dan SMP St. Carolus. Dasar pemikirannya seperti ini, remaja lebih nyaman ngobrol kepada temen sebayanya. Apalagi kalau bicara masalah seksualitas. Orangtua, menurut mereka kurang asik diajak ngobrol, menganggap seks sebagai sesuatu yang tdk pantas untuk diomongkan, lebih sering menyalahkan kalo diajak curhat, serta marah-marah terus. 

Sementara orang tua yang sadar bahwa mereka perlu membicarakan masalah seksualitas dengan anak,kebingungan cara dan waktu yang tepat untuk bicara.Mereka pun gak punya pengalaman soal itu. Orangtua-orangtua sebelum mereka juga memiliki pendapat yang sama, bahwa seksualitas tabu untuk dibicarakan dan berharap anak-anak akan "tahu dengan sendirinya." Alhasil, teman-temanlah tempat mereka mencari tahu, padahal pengetahuan teman-temannya relatif sama saja dengan pengetahuan mereka, lebih banyak yang diakses dari video porno, berita TV, majalah, koran yang masih perlu dipertanyakan perspektifnya. Sehingga setiap remaja sebenarnya adalah "konselor" yang lebih dipercaya bagi teman-temannya. Mengapa tidak kita coba menularkan perspektif saja dan membiarkan mekanisme penyebaran informasi dengan cara yang sudah terbentuk di antara mereka?

Dengan dasar pemikiran tersebut KSGK mencoba membentuk program SEKSI (Sekolah Peduli Kesehatan Seksual dan Reproduksi Siswa). dari program ini diharapkan akan ada outcome berupa 20 (duapuluh) siswa SEKSI yang menjadi agen perubahan  di lingkungan sekolah, dengan output berupa guru  dan orangtua yang peduli terhadap Kesehatan Seksual dan Reproduksi Siswa. Prinsip utama yang menjadi dasar program-program KSGK adalah right, respect, dignity, dan equality

Adapun tujuannya adalah membangun rintisisan sekolah yang peduli terhadap kesehatan seksual dan 
reproduksi siswanya. Program ini berdurasi satu tahun, mulai Nopember 2012-Oktober 2013. Aktivitas 
program ini terbagi menjadi tiga jenis kegiatan: pertama adalah penguatan perspektif melalui pelatihan dan 
diskusi rutin, kedua,  peningkatan skill kemampuan mendengarkan untuk menanggapi secara tepat curhatan 
teman serta ketiga, berlatih untuk menyuarakan permasalahan tersebut pada figur otoritas yang berada pada 
support sistem mereka yaitu orangtua dan guru sebagai pembuat kebijakan dan penyedia fasilitas lanjutan. 
Dengan demikian, kepedulian mereka terhadap lingkungan akan terasah sejak dini sekaligus berlatih 
advokasi dengan menyuarakan kepentingan remaja di dekatnya.

Saat ini kita memulai dengan 42 siswa di dua sekolah, diharapkan program ini akan bisa diterapkan di lebih 
banyak sekolah yang ada. Untuk sementara program berjalan, sumber dana dari kegiatan ini adalah
Universitas Surabaya serta Kas Internal KSGK. KSGK membuka kerja sama yang seluas-luasnya
baik berupa penyediaan resource materi maupun non materi dengan pihak-pihak yang memiliki kepedulian 
terhadap permasalahan remaja, institusi pemerintah maupun non pemerintah, dengan prinsip kerjasama yang 
saling menghormati, transparant dan menjunjung tinggi kesetaraan. 

VIVA REMAJA INDONESIA!

#mazdafiah




PERILAKU SEKSUAL REMAJA

TEMPO.COSurabaya - Hasil survei yang dilakukan Hotline Pendidikan Surabaya bersama Yayasan Embun Surabaya memperlihatkan perilaku seksual para pelajar sekolah menengah atas dan sederajat di Kota Surabaya semakin memprihatinkan. 

Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap siswa kelas XI SMA, SMK, madrasah aliah dan sekolah Kristen selama Juli-Oktober 2012, diketahui bahwa sebanyak 44 persen pelajar Surabaya berpandangan bahwa dalam berpacaran boleh melakukan hubungan intim dengan pasangannya. 

Selengkapnya silakan baca di:

http://www.tempo.co/read/news/2012/12/30/058451143/Perilaku-Seksual-Siswa-Surabaya-Semakin-Parah

KSGK GO TO SPENSA


Bagaimana ceritanya kalau KSGK ngobrolin seks dengan anak SMP? Beberapa tahun lalu, KSGK sempat terkejut-kejut oleh pengetahuan siswa SMP soal seksualitas. Tidak hanya soal body image dan pacaran yang diomongin bareng, tapi juga soal hubungan seks, kontrasepsi dan aborsi. Sayangnya, pengetahuan mereka seringkali bersumber dari hal yang gak begitu jelas seperti "kata temenku" atau "katanya." Tidak heran kalau yang kemudian dibagikan adalah cerita-cerita semacam berlari naik turun tangga, adalah salah satu metode aborsi yang bisa diterapkan atau mengkonsumsi tape dalam jumlah yang banyak serta mencampur panadol dengan Sprite bisa mencegah kehamilan.


Kamis, 20 Desember 2012 lalu, KSGK mencoba mengajak ngobrol anak-anak SMP Negeri 1 Surabaya (SPENSA). Heboh! Rame! Saking ramenya, sampai ruangan berdengung seperti sedang berada di antara puluhan sarang lebah. KSGK yang semula berencana menggelar seminar pada akhirnya mengganti dengan game bertema GENDER di sekitar kita.

Mereka berlarian menentukan posisi perspektif tentang konstruksi gender di masyarakat. Capek, berkeringat. Adu pendapat, penuh semangat. Yang menarik, ternyata sebagian besar siswa masih berpendapat bahwa nembak cowok masih merupakan sesuatu yang tidak pantas, menjijikkan. Ooops!
Bahkan ada yang tetep gak mau meskipun yang nembak itu adalah cewek yang sudah ditaksirnya. Hahaha... rugi yaaa.... Pada kesempatan itu kami masih banyak bicara lagi tentang konstruksi peran berbasis gender, pembentukan karakter bergender, dan (lagi-lagi) kodrat.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai kegiatan pembuka Program SEKSI (Sekolah Peduli Kesehatan Seksual&Reproduksi Siswa) yang akan dilaksanakan selama setahun di dua SMP yaitu SMP Negeri 1 Surabaya dan SMP Santo Carolus. Pada Kesempatan ini kami juga mengadakan rapid assessment untuk program tersebut.

VIVA SPENSA!
#mazdafiah


TRAINING SEKSUALITAS 4

Peragaan Self-Defense
Training Seksualitas adalah gawe tahunan KSGK yang diselenggarakan dengan tujuan memberikan pemahaman seksualitas bagi remaja dengan menggunakan perspektif sosial-psikologisnya. Training ini didasarkan pada empat prinsip dasar yaitu right (hak), respect (rasa hormat), dignity (martabat), dan equality (kesetaraan). Maksudnya KSGK memandang seksualitas seseorang sebagai hak dasar yang dimiliki sejak individu dilahirkan, tak ada kekuatan apa pun yang berhak mengontrol, kecuali atas kehendak sendiri. Penggunaan right ini harus disertai dengan adanya respect yang dimulai dari respect terhadap diri sendiri dan orang lain. 
Penggunaan right haruslah disertai dengan tanggung jawab untuk menghormati pula hak seksualitas orang lain. Hanya dengan menjadi orang yang menjaga kehormatan diri dan orang lain, maka kita akan menjadi orang yang bermartabat, memiliki dignity dalam kehidupan yang kita jalani. Namun selalu ingat bahwa menjadi kewajiban kita untuk memperlakukan orang lain secara setara. 

Add caption
Training seksualitas KSGK ini diselenggarakan sejak tahun 2005. Pada tahun 2008, Training ini mendapatkan dana dari HIVOS dan menyertakan peserta dari beberapa LSM di Jawa Timur. Peserta pun beragam yaitu mahasiswa, heteroseksual, nonheteroseksual, aktivis, dll.

Pada Training Seksualitas IV kali ini peserta adalah mahasiswa UBAYA dan Non UBAYA. Jika training seksualitas III mengusung tema menghormati diversity, tema kali ini adalah anti kekerasan seksual.

Pada akhir training ini para peserta diminta untuk merancang Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang ditujukan untuk menjaga kontinyuitas semangat perubahan di lingkup yang lebih besar. RTL untuk training ini adalah ditularkannya perspektif seksualitas yang berdasar pada 4 prinsip tersebut di atas pada remaja-rema usia di bawahnya. 

SOSIALISASI UNDANG-UNDANG KESEHATAN



 

Acara ini bekerjasama dengan Yayasan Kesehtan Perempuan (YKP) yang bertujuan mensosialisasikan RUU Kesehatan. Issu yang masih alot dibahas demi tersahkannya RUU ini diantaranya adalah masalah aborsi.

Kenyataan bahwa remaja perempuan masih dipersulit untuk mendapatkan akses pada layanan aborsi yang aman membuat banyak perempuan menjadi korban praktek aborsi yang tidak aman. Kendala sosial terkait standard moralitas perempuan menjadi penyebab utamanya.

Untuk itu perlu ada upaya untuk mendesakkan RUU ini dengan membulatkan pernyataan sikap yang disampaikan kepada DPR bahwa kebutuhan di lapangan agar RUU ini disahkan semakin besar.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan LSM se-Jawa Timur, Pusat kajian Gender beberapa Universitas di Jawa Timur serta perwakilan pemerintah daerah.


BEDAH BUKU THE "O" PROJECT



The "O" Project, adalah judul buku tulisan Firliana Purwanti yang berisikan hasil riset untuk thesisnya tentang pengalaman orgasme perempuan Indonesia dari beraneka macam latar belakang, status pernikaham, tingkat ekonomi, suku, budaya dll.
Buku ini menunjukkan pada pembaca bahwa perempuan Indonesia relatif kurang familiar dengan istilah orgasme dan hanya sedikit saja dari mereka yang mengalami orgasme dalam hubungan seksual yang mereka lakukan, termasuk didalamnya mengetahui bahwa orgasme tersebut benar-benar ada.

Perempuan Indonesia memandang hubungan seks sebagai bagian dari kewajiban nya sebagai perempuan untuk melayani suami. Bahkan ada yang melakukan hubungan seks tersebut karena dipaksa pasangan.

Inisiatif untuk melakukan hubungan seks biasanya lebih banyak datang dari pasangan, dan seringkali tanpa adanya foreplay sehingga istri jarang sekali bisa mencapai puncak karena pasangan segera menghentikan hubungan tersebut apabila mereka telah mencapai kepuasan.

Bisa disimpulkan, bahwa perempuan Indonesia masih asing dengan kenikmatan yang didapat dari berhubungan seks. Untuk lebih jelasnya tentang buku ini, silakan kunjungi http://oproject.wordpress.com/


#mazdafiah

NURSYAHBANI KATJASUNGKANA DAN SASKIA WIERINGA BERTAMU KE KSGK

Nursyahbani Katjasungkana
Pada 11 Oktober 2010,  Ibu Nursyahbani Katjasungkana,  mantan anggota KOMNAS HAM Indonesia, pendiri LBH APIK, dan Saskia Wierienga, Professor dari University of Amsterdam, Belanda. Mereka berdua berbicara tentang sejarah pergerakan lesbian di Indonesia, sambil berkenalan dengan teman-teman komunitas lesbian di Surabaya serta peer group KSGK.  Kunjungan ini adalah bagian dari Community Based Research yang dilakukan KSGK To Support Activism: Building Communication among Lesbian Community in Surabaya.


Saskia Wieringa
Sejarah pergerakan lesbian di Indonesia ternyata dimulainya sudah lumayan lama, yaitu sejak berdirinya Perlesin (Persatuan Lesbian Indonesia) di tahun 1982. Kemudian ada Suara Srikandi yang berjuang dengan berkolaborasi dengan  organisasi LGBT terbesar Indonesia saat ini  yaitu GAYaNusantara. Setelah sempat tak terdengar kabarnya beberapa waktu, di tahun 2007 berdirilah Ardhanary Institute yang diprakarsai oleh Saskia Wieringa dan Rr. Agustine.Mungkin Ardhanary Institutelah yang saat ini memiliki resource dan refference terlengkap terkait issue lesbian di Indonesia.

Di Surabaya, terdapat banyak kelompok lesbian. Data yang ada di KSGK menunjukkan bahwa sedikitnya terdapat 185 lesbian di surabaya yang tergabung dalam 14 kelompok-kelompok kecil beranggotakan 10-20 orang. Kelompok-kelompok ini tidak melulu aktif dalam dunia pergerakan, namun juga kelompok-kelompok yang disatukan oleh minat. Sebagian besar berkumpul secara rutin di ruang publik dan meski masih banyak yang tidak visible di permukaan namun beberapa di antaranya lebih terbuka dan turut berpartisipasi aktif pada event-event LGBT.

#mazdafiah


NH DINI

NH Dini (dari: Betamanise.blogspot.com)
Salah satu yang pernah main ke KSGK adala  penulis perempuan terkenal NH Dini. NH Dini mampir ke KSGK di tahun2005 dan berbicara tentang pengalamannya dalam menulis novel serta proses penulisannya.
Hal menarik yang perlu dicatat dalam pertemuan tersebut adalah bahwa NH Dini hampir selalu menggunakan sedikit banyak pengalamannya sendiri sebagai inspirasi tema dalam cerita-cerita yang ditulisnya. Tokoh-tokohnya selalu perempuan, yang mendobrak tradisi pada jamannya serta mempertanyakan aturan-aturan sosial bagi perempuan. Salah satu statemen paling terkenal adalah "Pernikahan itu ibarat sebuah pintu, yang di dalam ingin keluar, sementara yang di luar ingin masuk ke dalamnya."

Yang unik dari penciptaan karyanya adalah ia selalu mencatat adegan-adegan atau kata-kata yang menurutnya penting dalm pengalaman keseharian tersebut, untuk kemudian digunakan kembali dalam penulisan novelnya, Jadi, bisa dikatakan proses penciptaan karya NH Dini mirip menyusun sebuah gambar puzzle, menggabungkan adegan dan dialog sana-sini, yang riil terjadi maupun hasil imajinasi, untuk kemudian disatukan sebagai sebuah karya utuh, untuk bisa dinikmati pembaca.

NH Dini lahir di Semarang 29 Februari 1936. Karya-karyanya yang terkenal adalah  Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998), (copy link dari Wikipaedia Indonesia, red). NH Dini saat ini tinggal di Panti Wredha Langen Wedharsih, Ungaran.


#mazdafiah

Ahmadinejad Larang Pemisahan Gender di Kampus

Teman-teman, sejak kabar menggembirakan datang dari Iran, menurut data yang diperoleh KOMPAS, sejak Revolusi Islam pada 1979, jumlah siswa universitas meningkat 20 kali lipat hingga mencapai 3,5 juta siswa. Bahkan, sejak sepuluh tahun lalu, jumlah mahasiswa perempuan melebihi jumlah mahasiswa lelaki. Pada tahun akademis 2011, diperkirakan persentasi mahasiswi mencapai 60 persen dari total mahasiswa di Iran.

Menurut kabar, akan ada pemisahan antara mahasiswi dan mahasiswanya, namun hal tersebut telah diantisipasi oleh Presiden Iran Ahmadinejad dengan mengirimkan surat larangan pemisahan  gender di kampus kepada menteri-menteri terkait. Wah senengnya ya, punya presiden yang cepat tanggap terhadap issu-issu gender. Gak perlu repot-repot bentuk tim khusus, dibiarin sampai parah atau terlanjur dipancung--misalnya. Kalau sudah jelas terang kebijakannya bakal gak bermutu ya, larang saja. Kelamaan.

Baca berita selengkapnya di http://internasional.kompas.com/read/2011/07/07/14130830/Ahmadinejad.Larang.Pemisahan.Gender.di.Kampus

PERTEMUAN INTERNAL KSGK

Senin, 27 Juni 2011, KSGK mengadakan rapat terkait rencana kerja empat tahunan. Bertempat di Ruang PC.1.2 Fakultas Psikologi UBAYA, rapat itu menghasilkan beberapa program penguatan bagi pemahaman hak seksual remaja di universitas maupun sekolah sekaligus budget kasarnya. Hadir dalam pertemuan tersebut, Tiwi, Irma, Wulan dan Siti.

CAMPUSS EXPO 2012

Pada 25 dan 26 Mei 2012, KSGK turut berpartisipasi dalam CAMPUSS EXPO dalam rangka Dies Natalis Universitas Surabaya dan Ulang Tahun Kota Surabaya yang ke 718.

Terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu KSGK dalam kegiatan tersebut. Sampai bertemu lagi di CAMPUSS EXPO berikutnya.