Eksistensi Bromance
Penulis : Frengky Setiawan
“Bromance”
merupakan istilah yang jarang diketahui oleh masyarakat. Seringkali masyarakat gagal paham akan apa yang dimaksud dengan bromance itu sendiri. Bromance
sesungguhnya adalah hubungan antara dua laki-laki yang memiliki kedekatan,
ikatan emosional, serta ikatan cinta yang bersifat persaudaraan. Dengan kata
lain, bromance dapat diartikan sebagai
hubungan antara dua orang laki-laki yang cukup dalam. Bagi kebudayaan
Indonesia, bromance tentu merupakan
hal yang tabu karena laki-laki di Indonesia memiliki cara yang berbeda dalam
mengekspresikan perasaannya terhadap teman sesama jenisnya. Dalam stigma masyarakat bromance memiliki kesamaan dengan gay. Tetapi
sesungguhnya kedua istilah tersebut sangat berbeda. Stigma tersebut dapat
muncul dikarenakan adanya homophobia dalam masyarakat pada masa kini, secara
khusus di Indonesia dimana homosexual saat ini menjadi isu yang sedang hangat
diperbincangkan. Namun, kedua istilah tersebut perlu
dibedakan.
Berdasarkan sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Adam White, Stefan Robinson, dan Eric Anderson
yang melibatkan 30 orang mahasiswa sarjana di salah satu universitas di Inggris
ditemukan beberapa karakteristik dari bromance. Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a.
Minat yang sama
Minat yang sama
merupakan sesuatu yang dibutuhkan dalam mengembangkan hubungan bromance. Salah seorang partisipan dalam
penelitan yang dilibatkan oleh Adam White mengakui bahwa “bromance akan bekerja
dengan baik ketika yang berhubungan memiliki kesamaan minat dan kepribadian”.
b.
Ikatan emosional
Yang dimaksud
dengan ikatan emosional dalam hal ini adalah termasuk saling menceritakan
rahasia dan sikap saling percaya terhadap sesama. Ikatan emosional juga dapat
ditunjukkan dalam bentuk ungkapan yang mengekspresikan rasa suka dan cinta
terhadap sesamnya. Tentu rasa suka dan cinta yang dimaksud dalam hal ini
memiliki arti yang berbeda. Menurut pendapat partisipan lain dari penelitian
yang dilakukan, bahwa tidak ada ketertarikan seksual dalam jenis cinta yang
dimaksud dalam bromance. Dengkan kata lain, rasa suka dan cinta tersebut
bukanlah mengarah pada homosexual desire.
c.
Kontak fisik
Ketika adanya ikatan emosional,
terdapat kecenderungan antara laki-laki yang terlibat dalam bromance melakukan kontak fisik. “Kamu
dapat berbaring ditempat tidur bersama temanmu, berpelukan dan mengobrol”, kata
seorang partisipan. Seorang partisipan lainnya mengatakan; “saya berpelukan
dengannya, menciumnya, dan mengatakan kepadanya bahwa saya mencintainya”.
Dalam
artikelnya yang berjudul “The Bromance:
Undergraduate Male Friendship and the Expansion of Contemporary Homosocial
Bounderies”, Adam White bersama tim penelitiannya menarik kesimpulan dari
hasil penelitian tersebut terkait manfaat dari
bromance,
yaitu sebagai berikut:
1. bahwa bromance
dapat membangun suatu hubungan yang
lebih intim, emosional, dan sikap saling percaya dalam persahabatan yang dekat
antara laki-laki;
2. bahwa bromance
merupakan sebuah penawaran yang logis dan ruang yang penting bagi mahasiswa
laki-laki dalam meningkatkan pendekatan penguasaan akan emosi dan manajemen
kehidupan pribadinya.
Bromance? Mengapa tidak?
REFERENSI
Stefan Robinson, Eric Anderson, Adam
White, The Bromance: Undergraduate Male Friendship and the Expansion of
Contemporary Homosocial Bounderies,
2017.
Ditulis oleh : Frengky Setiawan